Minggu, 14 Maret 2010

Membedakan perbedaan

1 Raja- Raja 3:16-28

Dikisahkan bahwa ada dua orang wanita yang sama-sama mengakui satu bayi bahwa itu bayinya. yang satu ibu yang asli dari bayinya, dan yang satu lagi bukan. Mereka bertengkar memperebutkan bayi itu di hadapan raja Salomo. Sampai Salomo menyuruh mengambilkan pedang dan mau membelah bayi itu supaya adil masing-masing mendapatkan bagiannya. Dan dari sana terlihat ibu mana yang asli yang lebih rela memberikan bayinya kepada ibu yang palsu daripada bayinya dibelah.

Keadaan ini sama seperti manusia jaman sekarang yang menyebut-nyebut nama Tuhan ; mereka pergi ke gereja, tapi hidup mereka sama sekali tidak mencerminkan kasih Tuhan. Hidup mereka kacau, tidak bertujuan, tidak berarah , dan tidak kudus. Mereka terus berusaha menyenangkan dirinya dengan hal - hal yang sia- sia dan menjadikan itu gaya hidupnya.
Mereka tidak berkata "Aku ingin memuliakan Tuhan dengan hidupku", atau "Pakailah hidupku untuk kemuliaanMu". Ini merupakan gambaran hidup manusia yg palsu dalam mengikut Tuhan, yang rela hidupnya dipecah belah oleh iblis.

Sebaliknya, orang- orang yang benar dalam mengikut Tuhan , hidup mereka berusaha memuliakan Tuhan, taat, dan mencerminkan gambaran Tuhan. Mereka yang mengasihi dan peduli akan jiwa yang terhilang, mereka yang ingin terus belajar untuk menjadi yang terbaik bagi Allah, mereka yang hidupnya dikendalikan oleh Roh Kudus.

Memang sulit membedakan pengikut sejati dan yang palsu. Dikatakan dalam Kisah Para rasul 20:30, "Bahkan dari antara kamu sendiri, akan muncul beberapa orang, yang dengan ajaran palsu mereka berusaha menarik murid- murid dari jalan yang benar, dan supaya mengikut mereka " .

Karena itu haruslah berhikmat seperti Salomo dalam mengambil setiap keputusan hidup. Jadilah pengikut Kristus yang sejati , yang memiliki kasih, tidak mementingkan dirinya sendiri, dan berusaha untuk memuliakan Tuhan dengan hidupmu.

1 komentar:

  1. DK says semoga kita bisa menjadi pengikut Kristus yang sejati dan berani ambil komitmen untuk memuliakan Tuhan dengan hidupmu.
    sebagai manusia, kita masih tetep egois atau msh ada kekhawatiran wlpn qta uda serahkan semua masalah kita kepadaNya, apa yang harus dilakukan?

    BalasHapus